Ternyata Ini Penyebab Motor Injeksi Brebet Dan Tenaga Berkurang

Sumber foto: ilmuotomotif.com Sepeda Motor pengkabutan sistem injeksi sekarang ini makin digemari masyarakat. Lantas, bukan berarti t...

Sumber foto: ilmuotomotif.com

Sepeda Motor pengkabutan sistem injeksi sekarang ini makin digemari masyarakat.

Lantas, bukan berarti tidak ada masalah, walau sudah dibekali injeksi pun terkadang masih bermasalah tarikan gas yang tidak stabil alias brebet. Jika sudah begitu, tenaga motor injeksi akan loyo.

Biasanya, tarikan mesin yang tidak stabil ini disebabkan ada beberapa kemungkinan. Karena itu tentu akan membuat sipengendara merasa tak nyaman.

Melansir dari WeloveHonda, Sabtu, 23/6/ 2018, ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab tarikan motor injeksi tidak stabil.

Pertama, ialah jarak renggang busi tidak tepat. Pada dasarnya, mesin membutuhkan busi dengan pengaturan kerenggangan yang sesuai, supaya bisa bekerja dengan maksimal.

Ukuran kerenggangan mempengaruhi suhu pengapian busi, yang secara langsung bakal berpengaruh terhadap pembakaran bahan bakar dan udara di dalam mesin.

Memperlebar kerenggangan busi bakal menghasilkan percikan api yang lebih besar, yang dapat bermanfaat bagi beberapa mesin yang dimodifikasi guna memaksimalkan efisiensinya.

Karenanya, pemasangan busi yang tidak tepat akan mengakibatkan insulator retak, sedangkan cara pengencangan busi yang terlalu keras dapat menyebabkan drat ulir patah. Hal inilah yang menjadikan tarikan gas tidak stabil pada motor injeksi.

Kedua, saringan udara yang sudah kotor. Fungsi saringan atau filter udara ialah untuk menyaring supaya udara yang masuk ke dalam ruang bakar tidak tercampur dengan partikel-partikel kotoran dan debu.

Supaya campuran udara dengan BBM lebih sempurna. Jika keadaan filter udara kotor, maka akan berakibat pada tarikan gas motor menjadi berat dan tidak stabil.

Motorpun bakal mati mendadak alias mogok jika filter udara yang kotor tidak segera di ganti. Penyebab kotornya filter udara bisa disebabkan area sekitar yang berdebu serta usia pemakaian yang sudah lama.

Ketiga, penyetelan klep tidak sesuai. Yang menyebabkan gas tidak stabil bisa juga dikarenakan oleh setelan klep yang tidak tepat.

Tekanan kompresi dalam ruang bakar sangat dipengaruhi oleh setelan klep alias valve. Apabila setelan klep terlalu rapat tidak sesuai standar, berarti klep cepat membuka dan agak lama menutup.

Pembukaan yang agak lama membuat gas lebih banyak masuk. Dan apabila setelan klep terlalu renggang berarti klep terlambat membuka dan cepat menutup.

Kalo hal ini terjadi pada klep masuk, maka pemasukan campuran bahan bakar udara berlangsung cepat sehingga jumlah campuran yang masuk sedikit.

Keempat, sensor injeksi yang rusak. Injektor fungsinya untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar, dengan mengubah partikel-partikel bahan bakar menjadi kabut.

Akan tetapi jika injektornya kotor akibat mengonsumsi bensin yang tidak bagus, bisa mempengaruhi kuwalitas semprotan bensinnya. Akibatnya, tarikan gas motor jadi tidak stabil.

Kelima, putaran stasioner mesin kurang dari standar. Memang terdengar sepele, akan tetapi jika diabaikan bisa berakibat tidak bagus pada motor khususnya pada tarikan gas motor.

Jika putaran stasioner yang terlalu rendah, bisa berakibat tarikan gas motor tidak stabil.

Penyetelan putaran stasioner kurang dari standar jadi penyebab utama dari tarikan gas tidak stabil. Karena perlunya alat untuk memperbaiki penyetelan putaran stasioner ini, sarannya bawa motornya ke bengkel resmi untuk diperiksa.